Sunday, September 7, 2014

Feeling insecure

Ada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan gue yang membuat gue insecure. Bahkan kadang-kadang gue sendiri nggak ngerti kenapa tiba-tiba rasa insecure itu datang begitu aja. Tanpa tahu alasannya. Di awal-awal masa kuliah gue adalah awal dimana gue sering banget ngerasa insecure. Gue belum siap keluar dari zona nyaman, mungkin. Atau ini bukan passion gue? Hari gini masih ngomongin passion, hidup gue di perkuliahan ini tinggal setahun lagi, udah terlambat buat ngomongin passion. Gue cuma nggak ngerti alasan kenapa gue harus overthink di malam-malam sebelum kuliah. Ada rasa nggak nyaman, takut, khawatir yang gejolaknya luar biasa di batin. Padahal kenyataan yang terjadi, nggak seperti kekhawatiran gue. Semakin ke sini gue semakin terbiasa dan terlepas dari perasaan insecure itu. Kuncinya adalah bersyukur.

Malam ini, seperti malam-malam gue yang dulu, gue merasa insecure (lagi) dan tiba-tiba. Ini bukan soal overthink tentang kuliah gue besok, dan perjalanan yang bakalan gue tempuh di tahun terakhir ini. Tapi lebih kepada penyesalan. Penyesalan yang gue sendiri nggak pernah mau ngakuin itu pernah terjadi dalam hidup gue. Gue benci harus keinget dan benci tiap kali keinget. Karena setiap kali gue inget, ada rasa-rasa pengen mengakhiri dan mengulang hidup ini. Rasanya nyadar kalo hidup ini cuma sekali dan hal tersebut harus terjadi pada gue, ngebuat gue benci banget. Benci banget sama diri sendiri. Alih-alih gue benci diri sendiri, gue mencoba untuk membenci kenapa hal tersebut harus singgah lagi dan lagi di pikiran gue. Gue mau diamnesiakan mengenai ingatan yang satu itu. Hanya yang satu itu. Gue benci mengakui kalo gue pernah  melewati itu dan nggak akan pernah ada yang tahu dan ngerti. Cuma gue dan Tuhan. Kalopun bisa gue mau gue dikecualikan juga. Gue nggak mau tahu tentang kenyataan itu. Gue selalu menolak setiap kali ingatan itu kembali, tapi kali ini gue nggak bisa mengelak. Gue terjebak di sini, di dalam sedu sedan sendiri. Lagi-lagi cuma Tuhan yang tahu isi hati gue. Cuma Tuhan yang tahu. Tuhan yang berhak menilai hati gue, pikiran gue. Satu hal yang gue nggak suka setelah semua rasa ke-insecure-an gue ini, yaitu kenyataan gue selalu nangis saat besok harus kuliah yang imbasnya mata bakalan bengkak sejadi-jadinya. Bismillah, ke depannya nggak akan pernah ada lagi yang seperti itu dan semuanya getting better.

No comments:

Post a Comment

what do you think?