Ketika kubuka mata ini
Tidak ku temukan apapun
Bahkan, aku tak bisa merasakan tubuh ini
Kulangkahkan kakiku
Selangkah demi selangkah
Tak ku temukan apapun
Oh Tuhan, di mana aku ?
Aku masih mendengar suara itu
Isakan tangis dan jeritan
Tapi lagi-lagi tak ku temukan apapun
Langkahku tak terhenti
Begitu juga dimensi ini
Tak ada apapun
Walau terus ku telusuri
Masih ku dengar suara itu
Mengganggu pikiranku ini
Ketika baru ku sadari
Aku tak mendengar detak jantung ini
Tak ku rasakan nadiku berdenyut
Tak ku rasakan apapun di hatiku
Tak ada
Aku tak bisa merasakannya
Yang ku tahu saat itu
Hanyalah suara yang terus menggema di telingaku
Terus ku telusuri dimensi ini
Sampai ku temukan
Sebuah titik menyilaukan di ujung sana
Ku ikuti arah cahaya itu
Semakin dekat
Suara itu semakin menghilang dari pendengaranku
Cahaya itu semakin menyilaukan
Ku coba mendekatinya
Terlihat sebuah lubang
Arah datangnya cahaya itu
Aku dapat merasakan kali ini
Tubuhku tertarik masuk ke dalam lubang itu
Tanda dapat aku menolaknya
Tubuhku terlempar
Di sebuah pulau indah
Bernuansakan cahaya
Indah
Sejuk
Tak pernah ku rasakan atmosfer ini
Aku seperti melayang dalam mayanya dunia
Apapun kudapatkan di sini
Aaaaah
Kali ini aku bisa merasakan segalanya
Aku masih dapat berpikir
Aku kembali merasakan denyut nadi ini
Aku kembali mendengar detak jantung ini
Apa ini surga ?
Jika benar, aku tak ingin kembali
Dunia telah membuatku terpenjara
Dengan sejuta persoalannya
Baru saat ini aku merasakannya
Merasakan indahnya hidup
Saat aku terpana akan keajaiban ini
Kembali ku dengar jeritan dan tangisan itu
Keras
Semakin keras
Lebih keras dari sebelumnya
Aaaaah ...
Aku bahkan kembali tak mendengar detak jantung ini
Suara itu seakan memecahkan gendang telingaku
Aku mendengar suara itu memanggil sebuah nama
Saat itulah aku sadar
Aku benar-benar tidak ada di dunia
Suara itu ...
Aku mengenalnya
Aku tak sanggup lagi mendengarnya
Kulihat cahaya itu kembali menghampiriku
Di sisi lain
Kulihat sesuatu yang amat berbeda
Menyeramkan
Awan hitam bergulung-gulung
Bagai ombak mencari mangsanya
Kurasakan tubuh ini tertarik
Aaaaahh ...
Tubuhku terasa tercabik
Harus ke manakah aku ?
Tarikan itu semakin kuat
Seketika itu
Kudengar kembali suara itu
Terlantun ayat-ayat suci
Tangisan itu kembali mengiringi
Kupejamkan mata ini
Kurasakan batin ini
Jiwa ini ...
Kurasakan jiwa ini memberontak
Kutarik nafasku di udara yang tak lagi sejuk
Masih kupejamkan mataku
Air mata ini mengalir
Semakin deras, semakin keras suara tangisand dan jeritan itu
Kurasakan energi ini
Entah kudapatkan dari mana
Aku baru merasakannya
Kuikuti kata hatiku
Dalam satu tarikan nafasku
Kulemparkan tubuh ini sekuat tenaga menuju cahaya itu
Saat itupun aku merasakan tubuhku terhempas
Bisa kurasakan ini bukanlah tempat sebelumnya
Dinginnya pendingin ruangan menyergap tubuhku
Kurasakan selang oksigen terpasang di hidungku
Kurasakan jarum infus menusuk tanganku
Dan kudengar suara tangisan itu
Kali ini benar-benar nyata
Masih kurasakan air mata ini
Mengalir dan membasahi pipiku
Saat suara memanggil namaku
Saat itu pula aku membuka mata ini
Seketika itu sesosok tubuh memeluk erat diriku
Sepertinya memanggil namaku dan berbicara padaku
Aku tak menangkap itu
Tubuhku hanya terkulai lemas di ranjang rumah sakit
Dengan beberapa orang menangisiku
Aku bisa mengerti apa yang dimaksud orang itu
Aku tak bisa mengatakan sepatah katapun
Kucoba untuk menguntai senyum
Merekapun membalasnya dengan wajah gembira
Saat itu pula ..
Kurasakan kebahagiaan itu
Aku sudah lega
Maaf itu telah diterima .....
Tak kurasakan lagi beban itu
Aku sudah siap ......
Kurasakan tubuh ini kembali bergejolak
Tak terlihat
Namun terasa
Seketika itu
Jeritan melengking terdengar memanggil namaku
Mengiringi terpejamnya mata ini
Aku masih ada di ruang itu
Kudengar jeritan itu semakin keras
Kulihat wajah-wajah muram
Mengiringi senyum yang tersungging di bibirku
Kulihat tubuh itu
Tergolek lemah meskipun dengan senyum
Yaa ... Itulah aku
Dan di sinilah aku sekarang
Tak menempati tubuh itu lagi ...
Batinku lega
Meski tak sanggup melihat mereka
Maafkan aku
Aku datang hanya untuk mendengar kata maaf itu diterima ....
Tak boleh aku menentang takdir ini
I still here
Give you a spirit
My soul will always with you although without my body
I still love you
Forever ....
No comments:
Post a Comment
what do you think?