Tuesday, September 20, 2011

Personality Plus

Malam ini tiba-tiba jari-jariku menari di atas keyboard menuliskan tulisan "Personality Plus" dalam kotak search engine.
Inilah hasilnya....

Florence Litteur, penulis buku terlarisPersonality Plus menguraikan, ada empat pola watak dasar manusia.

Here it is..

Yang pertama, kata Florence adalah golongan Sanguinis, “Yang Populer”. Mereka ini cenderung ingin populer, ingin disenangi oleh orang lain. Hidupnya penuh dengan bunga warna-warni. Mereka senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan. Gejolak emosinya bergelombang dan transparan. Pada suatu saat ia berteriak kegirangan, dan beberapa saat kemudian ia bisa jadi menangis tersedu-sedu.
Namun orang-orang sanguinis ini sedikit agak pelupa, sulit berkonsentrasi, cenderung berpikir `pendek’, dan hidupnya serba tak beratur. Jika suatu kali anda lihat meja kerja pegawai anda cenderung berantakan, agaknya bisa jadi ia sanguinis. Kemungkinan besar ia pun kurang mampu berdisiplin dengan waktu, sering lupa pada janji apalagi bikin planning/rencana. Namun kalau disuruh melakukan sesuatu, ia akan dengan cepat mengiyakannya dan terlihat sepertinya betul-betul hal itu akan ia lakukan. Dengan semangat sekali ia ingin buktikan bahwa ia bisa dan akan segera melakukannya. Tapi percayalah, beberapa hari kemudian ia tak lakukan apapun juga.

Kemampuan orang Sanguinis yang Populer untuk melangsungkan percakapan yang mengasyikkan apakah mengenai sesuatu merupakan segi plus yang membuat iri hati orang lain; tetapi kalau dibawa sampai ke ujung yang ekstrim orang Sanguinis yang Populer bicara terus-menerus, memonopoli, menyela, dan menyimpang terlalu jauh dari kebenaran.
Bergaul dengan orang sanguin ini sebenarnya menyenangkan, jika dia bercerita dia bisa menggambarkan sesuatu dengan baik, sehingga pikiran kita diajak untuk merangkai katanya-katanya seperti sebuah film di kepala kita, saking bagusnya penggambaran ceritanya.


Lain lagi dengan tipe kedua, golongan melankoli, “Yang Sempurna”. Agak berseberangan dengan sang sanguinis. Cenderung serba teratur, rapi, terjadwal, tersusun sesuai pola. Umumnya mereka ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka dan sering sekali memikirkan segalanya secara mendalam. Dalam sebuah pertemuan, orang sanguinis selalu saja mendominasi pembicaraan, namun orang melankoli cenderung menganalisa, memikirkan, mempertimbangkan, lalu kalau bicara pastilah apa yang ia katakan betul-betul hasil yang ia pikirkan secara mendalam sekali.
Orang melankoli selalu ingin serba sempurna. Segala sesuatu ingin teratur. Karena itu jangan heran jika balita anda yang `melankoli’ tak `kan bisa tidur hanya gara-gara selimut yang membentangi tubuhnya belum tertata rapi. Dan jangan pula coba-coba mengubah isi lemari yang telah disusun istri `melankoli’ anda, sebab betul-betul ia tata-apik sekali, sehingga warnanya, jenisnya, klasifikasi pemakaiannya sudah ia perhitungkan dengan rapi. Kalau perlu ia tuliskan satu per satu tata letak setiap jenis pakaian tersebut. Ia akan dongkol sekali kalau susunan itu tiba-tiba jadi lain.

Pemikiran analitis yang mendalam dari orang Melankolis yang Sempurna merupakan ciri khas yang jenius, banyak dihormati oleh mereka yang pikirannya lebih dangkal, walaupun demikian kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, dia jadi menyebabkan kemurungan dan menekan perasaan. Kadangkala bergaul dengan orang melankolis menimbulkan kebosanan dalam diri kita, semuanya serba teratur dan teliti, segala sesuatu dikerjakan dengan langkah-langkah yang jelas dan terstruktur. Kalau lama dalam proses pengerjaan bukan karena malas tetapi karena hasilnya harus sempurna. Dan orang Melankolis ini susah sekali diyakinkan, perlu data-data otentik yang mendukung argumentasi kita.


Ketiga, manusia Koleris, “Yang Kuat”. Mereka ini suka sekali mengatur orang, suka tunjuk-tunjuk atau perintah-perintah orang. Ia tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya. Bahkan tamu pun bisa sajaia `suruh’ melalukan sesuatu untuknya. Akibat sifatnya yang `bossy’ itu membuat banyak orang koleris tak punya banyak teman. Orang-orangberusaha menghindar, menjauh agar tak jadi `korban’ karakternya yang suka `ngatur’ dan tak mau kalah itu.
Orang koleris senang dengan tantangan, suka petualangan. Mereka punya rasa, “hanya saya yang bisa menyelesaikan segalanya; tanpa saya berantakan semua”. Karena itu mereka sangat “goal oriented”,tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan sesuatu. Baginya tak ada istilah tidak mungkin. Seorang wanita koleris, mau dan berani naik tebing, memanjat pohon, bertarung ataupun memimpin peperangan. Kalau ia sudah kobarkan semangat “ya pasti jadi…” maka hampir dapat dipastikan apa yang akan ia lakukan akan tercapai seperti yang ia katakan. Sebab ia tak mudah menyerah, tak mudah pula mengalah.

Bakat orang Koleris yang Kuat untuk kepemimpinan yang cepat dan tajam sangat diperlukan dalam setiap tahap kehidupan pada zaman sekarang; tetapi kalau dibawa sampai titik esktrim, orang Koleris yang Kuat jadi sok berkuasa, mendominasi, dan manipulatif. Setiap pemimpin mempunyai sifat ini, tegas, lugas, dan salah satu untuk mengenai ciri-ciri kepribadian ini adalah selalu ingin di depan tidak mau kalah dengan orang lain. Secara extrim, orang dengan kepribadian ini menjadi orang yang diktaktor, selalu tampul dominan dan tidak mau dibawah orang lain, penginnya sellau diatas dalam segala hal. Orang dengan kepribadian Koleris sangat mahir Untuk urusan mengorganisir banyak orang dengan sifatnya yang tegas.


Hal ini berbeda sekali dengan jenis keempat, sang Phlegmatis “Cinta Damai”. Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri nggak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya nggak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah parapendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.

Sifat orang Phlegmatis Damai yang mudah bergaul merupakan perpaduan yang mengagumkan dan menjadikannya orang yang paling disukai dalam kelompok mana saja; namun kalau dibawa sampai ke titik ekstrim, orang Phlegmatis yang Damai tidak peduli melakukan apa pun, masa bodoh, dan tidak punya kepastian.
Ciri-cirinya yang mudah dilihat adalah tidak mempunyai sikap yang jelas dalam mengambil keputusan, tidak mau secara tegas memihak sesuatu yang belum diketahuinya, cenderung damai dan tidak mau berkonfrontasi secara langsung dengan orang lain. Terkadang orang Phlegmatis memang harus didikte untuk mengerjakan sesuatu (secara extrim), biasanya orang phlegmatis kurang mahir untuk urusan-urusan yang detail, seperti yang paling sederhana merapikan kamarnya :), tetapi seorang Phlegmatis bisa menjadi peloby yang ulung dan bis diandalkan untuk urusan berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain, karena sifatnya yang kalem dan tenang.


Nah, udah tau kan 4 jenis watak manusia?
Menurut kalian, kalian tergolong dalam jenis yang mana?
Kalo aku analisa mengenai diriku sendiri...
Sanguinis, "Yang Populer"

Sanguinis ini tipe orang yang seneng ngomong sana-sini, eksis, populer dan ingin disenangi orang banyak. Yang ini jelas banget, aku bukan tipe orang yang seperti itu. Tapi ada kemiripan di sini, cuma bedanya, aku lebih mudah dan susah berhenti berkicau ketika aku berada di lingkungan yang udah kukenal banget. Juga, aku bukan orang yang  harus' rapi sana-sini dalam hal fisik, entah itu pakaian, kamar, dll.

Melankoli, "Yang Sempurna"
Ngomongin soal idealistis, kayaknya sih aku bukan tipe orang yang sepenuhnya menuntut itu. Tapi terkadang dalam suatu pekerjaan yang aku senangi, aku cenderung ingin melakukannya semaksimal mungkin. Juga ketika aku punya hubungan, aku cenderung ingin menatanya sebaik dan selurus mungkin.Soal senang dengan fakta-fakta, data-data dan sering memikirkannya dalam-dalam, itu aku banget. Hehe. Terkadang aku punya feeling yang begitu kuat dalam sebuah persoalan. Aku juga cenderung suka mencari fakta-fakta yang ada di balik sebuah persoalan tersebut. Sampe akhirnya benar kalo feeling aku itu terbukti, tapi kadang malah nyakitin hehehe. Kayaknya soal yang ini kepo banget deh aku. Ya, berbeda sama orang sanguinis, tipe melankoli seperti aku ini sepertinya nggak bisa asal ngomong gitu aja, aku cenderung memikirkannya matang-matang sebelum bersuara. Atau menelisik lebih dalam tepatnya. Nggak salah makin lama feeling aku semakin kuat. Bahkan kadang ngerasa aneh, kenapa bisa terkadang ketika aku memikirkan sesuatu, orang lain akan mengatakan hal yang aku pikirkan.Oh ya, satu lagi, aku bukan orang yang berpikir semuanya harus rapi, bersih, perfect, enggak hehe. Kadang-kadang aku malah suka iseng berantakin tempat pensil temen, hehe.

Koleris, "Yang Kuat"
Duh dari artinya aja, udah nggak aku banget hehe. But it doesnt mean im weak lho! Tapi berdasarkan definisi dari Om Florence, tipe ini suka mengatur-ngatur atau menunjuk-nunjuk orang di sekelilingnya. That's not so me.... Orang koleris ini sepertinya menginginkan dirinya selalu benar dan nggak mau kalah ( bukan maksud ngejudge lho, ya) tapi ini menurut bukunya Om Florence. Biasanya orang di sekeliling sang koleris ini lebih milih diam atau bahkan diam-diam nggak suka. Dia kuat, dan punya kemauan yang kuat. Punya obsesi yang kuat. Kebalikan sama aku, aku kadang ngerasa aku udah keterlaluan kalo aku ngelakuin sesuatu hal yang ngebuat orang disekelilingku tiba-tiba berubah. Aku bisa tiba-tiba ngerasa nggak enak kalo udah liat wajah orang lain yang berubah ekspresi karena mikirin gimana aku ada di posisi dia saat itu. Biasanya aku justru menyesal kalo udah ngelakuin sesuatu yang menyakitkan. Beda sama orang koleris ini, biasanya orang tipe ini sulit mengakui dirinya salah entah dalam hatinya dia sadar atau nggak. Orang tipe ini juga biasanya punya gengsi yang tinggi.

Phlegmatis, "Cinta Damai"
Aku cinta damai, kayaknya ada sebagian dari si phlegmatis ini yang tertanam di diri aku. Aku emang nggak suka adanya konflik, siapa sih yang pengin ada konflik, iya kan? Tapi bedanya, aku tipe orang yang spontan, aku biasanya akan bicara entah melalui apa kalo aku udah mulai terusik. Apalagi urusan nyindir, hehe. Aku kalo ada masalah nggak bisa diem ngebiarin gitu aja, menurutku lebih baik bicara dibanding ngerasa nggak enak di hati. Karena aku berprinsip, apapun yang terjadi, masalah kalo dibicarakan pasti akan lebih baik dibanding harus didiamkan terus menerus, yang ada cuma bikin sakit hati yang berkelanjutan. Oh ya, tapi dalam beberapa kasus aku milih untuk nggak buka suara. Antara aku udah cukup capek hati, ngomong berkali-kali nggak ada perubahan, atau aku udah mulai nggak peduli sama orang yang bersangkutan. Lalu, soal kalem, iya aku kalem -_-v tapi ini serius, dulu jauh sebelum aku berteman dengan anak-anak sanguinis, aku anak yang jauh dari "suka bicara". Aku lebih banyak diam sambil berpikir. Yap paduan antara melankoli dan Phlegmatis. Tapi semakin kesini, watak aku semakin menunjukkan bahwa aku seoarang melankoli. Terus, aku bukan tipe orang yang dingin kayak si phlegmatis ini. Aku memang jutek, tapi tau nggak, jutek bukan berarti dingin :D banyak orang yang bilang aku jutek, tapi kalo mereka udah kenal aku dengan baik, aku nggak sama sekali malu buat ketawa atau ngakak bareng-bareng, nyapa, dll. Balik lagi, kalo aku mulai dingin, artinya aku udah nggak peduli dan nggak respect sama orang tersebut. Ya, mungkin seperti balik lagi pada jiwa melankoli yang menginginkan kesempurnaan, kalo orang itu udah mulai ngebuat aku nggak respect dengan tingkah lakunya, mending say goodbye sama dunia aku hehehe. Aku juga terkadang pengin punya pasangan yang bisa sepenuhnya mengerti, dewasa dalam berpikir, yang juga mikirin baik-buruknya. Tapi aku sepenuhnya tau, bahwa, nobody's perfect include me. Only God, isnt it? :)


Hmm, kalo menurut aku, sih... Tiap orang punya sisi keempat watak di atas itu, meskipun ada yang mendominasi dan tidak. Tapi aku rasa semua orang punya sisi yang berbeda pada keadaan yang berbeda..

Coba analisa tipe watak kalian ya! =]

source:
http://www.sejutablog.com/
http://hadi87.wordpress.com/

Sincerely,
F I K A

No comments:

Post a Comment

what do you think?