Kita mungkin mengenal banyak sekali macam diet penurunan berat badan, seperti diet golongan darah, sampai diet yang saat ini sedang sangat beken yaitu OCD. Di antara berbagai macam diet yang ada, diet penurunan berat badan yang sesuai dengan prinsip ilmu gizi dan kesehatan adalah diet REST. Diet ini mungkin belum banyak dikenal masyarakat, tetapi sebenarnya diet inilah yang paling aman diterapkan ditinjau dari aspek gizi dan kesehatan. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai diet REST, dapat diakses melalui website detik health maupun dapat dibaca langsung dalam buku bertajuk "Slim Is Easy" yang ditulis oleh Ibu Rita Ramayulis, DCN, M. Kes yang merupakan pakar gizi sekaligus dosen di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II.
Hal yang unik pada diet yang berprinsip gizi seimbang ini yaitu mengajarkan pentingnya zat gizi yang kadang luput dari ingatan dan pengetahuan masyarakat, yaitu serat. Seberapa pentingkah serat dalam diet penurunan berat badan? Jawabannya sangat penting. Mengapa? Pertama, serat dapat menghambat penyerapan lemak. Kedua, serat dapat memperlancar pencernaan. Ketiga, serat dapat membuat lebih cepat kenyang. Dari tiga fungsi serat tersebut, maka dapat diketahui bahwa penting sekali mengonsumsi serat makanan dalam proses penurunan berat badan. Sehingga mengonsumsi sayur dan buah-buahan adalah hal yang tidak boleh diabaikan dalam prosesnya. Bagaimana jika tidak suka mengonsumsi sayuran? Sayuran dan buah-buahan dapat saling menggantikan karena sama-sama mengandung serat, sehingga dapat diatasi mengganti sayuran dengan buah-buahan. Konsumsi serat dalam diet penurunan berat badan sesuai diet REST ini bukan berarti mengharuskan kita untuk hanya makan buah dan sayur, tetapi kembali lagi pada prinsip gizi seimbang dimana pada satu kali waktu makan harus terdapat makanan pokok, lauk hewani ataupun nabati, dan juga sayuran ataupun buah sebagai penyeimbang. Penyiasatan konsumsi serat ini misalnya bisa dilakukan dengan mengurangi porsi nasi, dan mengganti pengurangan tersebut dengan menambahkan porsi sayur ataupun buah. Selain tetap mengenyangkan tanpa gangguan psikologis dengan perasaan lapar, lemak yang masuk juga dapat dihambat penyerapannya oleh serat.

Hal yang tidak kalah penting dalam berdiet yaitu kita juga harus memperhatikan aspek psikologis, gizi dan kesehatan. Jadi, kita sebaiknya tidak perlu memaksa diri untuk melakukan hal yang menyiksa diri kita untuk sesuatu yang justru tidak baik bagi sistem alamiah tubuh.
Balanced nutrition = ideal body = happiness.

No comments:
Post a Comment
what do you think?