Wednesday, October 23, 2013

Hujan

Kamu percaya, aku selalu bisa mendengar suaramu memanggil namaku di sela derasnya hujan? Hujan seakan-akan tirai yang membedakan dimensi aku dan kamu. Ajaibnya, aku masih dapat mendengar jelas. Tetapi bayanganmu menari-nari di seberang sana tampak samar, buram dan semakin kabur. Bukan mengenai kamu yang akan kehilangan bahagiamu sebentar lagi. Hanya saja mataku tidak sanggup menatapnya hingga dengan sengaja mengaburkan bayangan. Suaramu, sudah jelas hanya gaung masa lalu yang baru sampai di telingaku. Andai saja kamu mampu, setidaknya suara kita dapat bertemu pada sebuah ruang waktu yang tak pernah hidup dalam nyata.

No comments:

Post a Comment

what do you think?