Aku Hanya Ingin Bertahan

"Aku ingin secerah mentari pagi yang selalu disambut senyuman..

Aku ingin setegar batu karang di lautan, meski sering diterpa ombak..

Aku ingin seperti edelweis yang tetap terus bersemi meski musim telah berganti..

Aku ingin kuat...."

Tak ada yang dapat aku lakukan untuk mencegah sebuah perpisahan...


Kau tahu, setiap pertemuan pasti diakhiri dengan perpisahan..
Tak ada yang abadi di dunia ini..
Tapi satu hal yang dapat membuatmu menangguhkannya, 
hanya dengan meminta agar waktu berjalan lambat...
Agar sebuah kehilangan sedikit menyingkir dari hidupmu,
agar sebuah kesepian singgah di tempat lain sebelum akhirnya merenggut milikmu..


Kau tahu Tuhan telah menetapkan segalanya,
tetapi egomu yang terlalu besar membuat segalanya musnah..
Bukankah seharusnya kau bersyukur lebih banyak sebelum segala yang kau miliki saat ini hilang?
sebelum terang menjadi gelap... 
sebelum musim semi berganti menjadi musim gugur..


ya..
Aku ingin menjadi mentari pagi, yang kehadirannya selalu dinantikan..
Yang hadir singsingkan gelap..
Yang kehadirannya memiliki banyak senyuman di dalamnya..


tentu..
Aku ingin menjadi Edelweis..
Yang bunganya selalu bersemi meski musim telah berganti..
Meski cuaca telah berganti merenggut sekelilingnya..
Aku akan tetap kuat bertahan..




Apakah hidup menjadi mudah dengan "perpisahan bukan jalan satu-satunya"?
entahlah...
Aku hanya ingin kuat, apapun yang akan terjadi...


Aku mungkin tak setegar dulu..
Meski begitu banyak butiran bening yang menetes..
Aku menangis karena bertahan..
Aku tak ingin kalah dengan keadaan..
Yang ku tahu, aku harus terus berusaha....
Dan yakin, bahwa badai pasti berlalu..
Bahwa pelangi akan muncul setelah hujan,
bahwa bintang akan berkelip di malam hari,
bahwa mentari akan datang menyingkirkan kegelapan..




Tapi kini aku tak sekuat dulu..
Entah apa ini yang namanya ikhlas?


Aku hanya ingin tegar......


-Tara-


P.S. 
Nathan, aku hanya berharap semua akan baik-baik saja...