terlihat mudah menjalankannya...
Dari dulu aku hanya sadar ikhlas itu tak sesulit yang dibayangkan.
Yang aku pikirkan hanya ketika bersedekah lalu aku ikhlas memberikannya.. tulus dengan sepenuh hati..
ikhlas dalam membantu orang,
ikhlas dalam mengerjakan sesuatu...
Tapi ternyata ada satu ikhlas yang sulit untuk aku lakukan...
Sulit hingga aku tidak menyadarinya..
Lebih tepatnya baru menyadarinya.
Ikhlas melepaskan sesuatu, ikhlas merelakan seseorang pergi..
Ternyata ada satu ikhlas yang slama ini mengganjal dan sulit untuk aku lakukan..
Mengikhlaskan kepergian..
Ketika aku selalu katakan, aku benci perpisahan.
Mengapa selalu ada kata berpisah di dunia ini?
Saat inilah aku baru menyadari, aku belum ikhlas merelakan sebuah kepergian....
Belajar ikhlas tak semudah lagi yang kubayangkan.
Bukan hanya teori dan contoh-contoh kecil yang kulakukan dalam hidup.
Bahkan selalu kubenci,
sulit merelakan sebuah kepergian.....
Sulit mengikhlaskan seseorang, bagian dari hidupku pergi..
Aku baru menyadari saat aku tak berhenti menangis semalaman saat kakek pergi....
bahkan bukan hanya semalam. Tiap kali aku mendengar takbir menggema saat malam kemenangan tiba, air mata ini selalu dan tak pernah tak menitik mengingatnya...
Mengingat biasanya suara beliau yang menggema di telingaku.
Mengingat saat aku mencium tangannya di keesokan paginya..
Mengingat begitu banyak wejangan tentang hidup yang kudapat darinya..
Sampai kini aku masih menitikkannya..
Apa aku belum ikhlas?
Kalau iya, betapa sulit untuk berlaku ikhlas, bukan?
Sampai sekarang, aku mengalaminya lagi... mengalami ketidak-ikhlasan merelakan seseorang untuk pergi. bukan hanya sekedar fisik, tapi batiniah...
ingin rasanya menahan langkahnya agar tak lebih jauh, tapi kurasa terlalu egois...
saat tak hanya fisiknya yang hilang, yang mungkin takkan menampakkannya padaku lagi...
tapi juga communicate...
berarti aku belum bisa mengamalkan apa yang disebut ikhlas...
belajar ikhlas itu tidak mudah,
perlu hati yang benar-benar tulus dan berbesar hati untuk menerima sebuah kepergian...
No comments:
Post a Comment
what do you think?