Saturday, July 17, 2010

That's why i'm crying right now :')

Satu tetes,
waktu mendengar kabar baik kakakku berhasil lulus SNMPTN dan diterima di UNSOED, Purwokerto.


Terdengar sayup-sayup suara pengeras suara dari laptopku, 
Andai Aku Besar Nanti - Sherina


Andai aku tlah dewasa...
Apa yang kan kukatakan untukmu idolaku tersayang... AYAH.....
Ooooh...
Andai, usiaku berubah..
Kubalas cintamu BUNDA, pelitaku, penerang jiwaku di setiap waktu....


Dua tetes..
tiga... 
dan mengalir dengan deras....


Hatiku terasa ngilu... Entah mengapa aku benar-benar merasakannya dalam diam, jauh dari dalam hatiku.


Satu kalimat yang kubisikkan pada Tuhanku,
Allah, terimakasih telah mengabulkan pintaku... :')
Terimakasih, meski tak semua kakakku...
Tapi terimakasih... 


Terdengar bait-bait selanjutnya...


Kutahu kau berharap dalam doamu...
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku....



Terlintas satu kata,
terselip kata selanjutnya,
hingga terangkai menjadi berjuntai kalimat...


Allah, apa aku bisa seperti dia?
Apa aku bisa membuat ayah dan bunda tersenyum dua tahun mendatang?
Allah, atau aku akan membuat mereka menangis?
Menyesali kegagalan putri sulungnya ini?
Allah, apa nantinya aku tak bisa jadi panutan adikku?


Sekelebat bayangan muncul memenuhi rongga-rongga otakku, hingga mengalir ke dalam relung hati...


Rabbi, jangan kecewakan mereka


Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan...
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta



dua-tahun-mendatang
Aku ingin mereka tersenyum dalam bingkai apik dengan senyuman bangga
Aku ingin mereka ada mendengar nama putri mereka dipanggil dalam riuh rendah iringan musik paduan suara
Aku ingin mereka melihatku dengan toga dan baju kebesaran wisudawati...
Menggenggam masa depan cerah..


Tapi bisakah aku?


Apa nantinya aku akan turut melempar toga dan melompat meraih mentari?


Bunda mencium dan memelukku dengan senyuman cerah, bahkan tangisan bahagia.
Lalu Ayah berkata, "Putri kecilku, kau kini sudah dewasa. Terima kasih, nak, telah buat Ayah-Bunda tersenyum luar biasa di hari ini. Selamat, sayang."


atau...


Terisak dalam ruang sepi, tanpa sorak sorai..?


Lalu Bunda akan merangkul memelukku.. Terisak dibalik pundak yang ikut bergetar ini..
Kemudia Ayah akan berkata, "Nak, kamu sudah berusaha. Kegagalan adalah kunci keberhasilan. Kamu tidak boleh menyerah, Putri kecilku sudah dewasa, teruslah gapai cahaya. Jadilah seperti namamu, cahaya fikiranmu."


Tuhan, apa aku bisa?
Tuhan, aku takut...
Aku tak sanggup melihat mereka menitikkan air mata kala waktu itu datang nanti..
Aku tak sanggup melihat teman-temanku sedang dipeluk dengan pelukan bahagia oleh orang tua mereka, sedang Ayah-Bunda harus terisak...


Tuhan, aku tak mau buat mereka kecewa....
Aku tak sanggup membayangankan sedikitpun wajah kecewa mereka..


Meskipun saat aku berhasil masuk dalam jajaran mahasiswa beruntung di perguruan tinggi negeri......
Tak pernah sedikitpun aku membayangankan akan tinggal jauh dari mereka...
Ketika aku harus pergi jauh ke timur, atau ke luar pulau...
Ketika mereka akan terisak memelukku seakan berkata, "Jangan pergi, nak. Bunda tak sanggup."
"Jaga diri baik-baik, nak. Ingat semua pesan-pesan Ayah, ya..."


TUHAN, sampai detik ini aku masih tak berani membayangkan wajah mereka...
Hanya air mata yang dapat mengungkapkan pedihnya jika saat itu terjadi........


Rabbi, bantu aku....


Jangan ada sedikitpun sesal dan kecewa dalam hati mereka...... 


Andai Aku Besar Nanti - Sherina


Andai aku t'lah dewasa




Apa yang 'kan kukatakan




Untukmu idolaku tersayang
Ayah... Oh...

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta 

Andai usiaku berubah
Kubalas cintamu bunda
Pelitaku, penerang jiwaku
Dalam setiap waktu

Oh... Kutahu kau berharap dalam doamu
Kutahu kau berjaga dalam langkahku
Kutahu s'lalu cinta dalam senyummu
Oh Tuhan, Kau kupinta bahagiakan mereka sepertiku

Andai aku t'lah dewasa
Ingin aku persembahkan
Semurni cintamu, setulus kasih sayangmu
Kau s'lalu kucinta

I love you, Ayah... I love you, Bunda... 









No comments:

Post a Comment

what do you think?